“Khatir” --gerak
hati-- (Malaikat Mulhim VS Setan Waswas)
Adapun asal timbulnya khatir, yaitu Allah Ta’ala menugasi di hati anak turun Adam, satu Malaikat yang mengajak berbuat kebaikan. Malaikat itu bernama Mulhim dan ajakannya biasa kita sebut “Ilham”.
Untuk mengimbangi Malaikat Mulhim ini, Allah Ta’ala juga memberi kuasa setan yang mengajak anak turun Adam untuk berbuat kejelekan. Setan itu bernama setan waswas dan ajakannya disebut waswasah. Jadi, Malaikat Mulhim pasti mengajak manusia kepaa kebaikan, sedangkan setan waswas tentu mengajak manusia berbuat kejelekan.
Demikian menurut kata sebagian besar Ulama’ kita.
Diceritakan dari seorang Guru Besar –Abu Bakr Al-Warraq- Rahimahullah :
Bahwa setan itu kadang-kadang mengajak manusia berbuat baik tetapi maksudnya jelek. Misalnya : setan mengajak manusia untuk melakukan perbuatan utama yang masih berada dibawah tingkatan perbuatan yang lain, atau mengajak manusia berbuat baik dengan maksud menarik manusia tersebut kedalam dosa besar --dimana kebaikannya tidak seimbang dengan kejelekan yang diperbuat--, seperti : ujub, riyaa dan sebagainya.
Dua makhluk halus ini (Malaikat Mulhim dan setan waswas) selalu bertempat dihati manusia. Sementara itu, manusia bisa merasakan pendengaran hatinya terhadap ajakan-ajakan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits yang diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila anak turun Adam dikaruniai anak, maka Allah Ta’ala menyertakan pada anak itu satu malaikat dan juga satu setan. Setan bertengger pada telingga hati manusia sebelah kiri dan malaikat bertengger pada telinga hati manusia sebelah kanan. Lalu keduanya selalu mengajak manusia tersebut”.
“Setan itu mempunyai tempat di hati anak turun Adam dan Malaikat juga mempunyai tempat”.
Kemudian Allah Ta’ala mengisikan pada ragangan manusia, watak yang condong kepada kesenangan-kesenangan dan memperoleh kelezatan-kelezatan bagaimanapun bentuknya, baik (halal) atau buruk (haram). Watak inilah yang disebut hawa nafsu yang selalu memalingkan manusia kepada berbagai kerusakan. Jadi, di dalam ragangan manusia terdapat tiga unsur yang selalu mengajak (satu diantaranya kita sendiri yang harus mengendalikannya, yaitu hawa nafsu –telah diterangkan dalam catatan sebelumnya--).
Selanjutnya, perlu kita tahu bahwa gerak-gerak hati itu adalah bekas-bekas yang timbul di dalam hati seseorang, yang mendorongnya dan mengajaknya untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan.
Bekas-bekas inilah yang disebut “khatir”, karena berubah-ubahnya hati. Semua khatir yang timbul di hati seseorang itu sebenarnya dari Allah Ta’ala. Hanya saja, khatir itu dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala di dalam hati pada permulaan. Khatir ini semacam ini disebut “Khatir” saja.
2. Khatir yang diadakan Allah Ta’ala sesuai dengan watak manusia, khatir ini dinamakan “hawa nafsu” dan digolongkan kepada nafsu tersebut.
3. Khatir yang diwujudkan Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan Malaikat Mulhim. Khatir ini dinamakan “Khatir Ilham” atau “Khatir Malakiy”, atau biasa juga kita sebut sebagai “Ilham” saja.
4. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan setan. Khatir ini disebut "Khatir syaithaniy” atau “waswasah”. Dinamakan demikian, sebab waswasah itu gerak hati yang datang dari setan tetapi sebenarnya khatir ini timbul sesudah adanya ajakan dari setan, sehingga seolah-olah khatir ini datang dari setan.
Sementara itu, khatir yang datang dari hawa nafsu selalu (cenderung) mengajak manusia kepada kejelekan demi mencegah kebaikan dan agar orang menyimpang.
Seperti itulah macam-macam gerak hati dan kehadiran Malaikat Mulhim dengan setan waswas dalam hati kita. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan-godaan setan, serta menguatkan iman kita kepada Allah Ta’ala, Rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, Kitab suci Al-qur’an, Hari Kiamat serta Qada’ dan Qadar-Nya.
Adapun asal timbulnya khatir, yaitu Allah Ta’ala menugasi di hati anak turun Adam, satu Malaikat yang mengajak berbuat kebaikan. Malaikat itu bernama Mulhim dan ajakannya biasa kita sebut “Ilham”.
Untuk mengimbangi Malaikat Mulhim ini, Allah Ta’ala juga memberi kuasa setan yang mengajak anak turun Adam untuk berbuat kejelekan. Setan itu bernama setan waswas dan ajakannya disebut waswasah. Jadi, Malaikat Mulhim pasti mengajak manusia kepaa kebaikan, sedangkan setan waswas tentu mengajak manusia berbuat kejelekan.
Demikian menurut kata sebagian besar Ulama’ kita.
Diceritakan dari seorang Guru Besar –Abu Bakr Al-Warraq- Rahimahullah :
Bahwa setan itu kadang-kadang mengajak manusia berbuat baik tetapi maksudnya jelek. Misalnya : setan mengajak manusia untuk melakukan perbuatan utama yang masih berada dibawah tingkatan perbuatan yang lain, atau mengajak manusia berbuat baik dengan maksud menarik manusia tersebut kedalam dosa besar --dimana kebaikannya tidak seimbang dengan kejelekan yang diperbuat--, seperti : ujub, riyaa dan sebagainya.
Dua makhluk halus ini (Malaikat Mulhim dan setan waswas) selalu bertempat dihati manusia. Sementara itu, manusia bisa merasakan pendengaran hatinya terhadap ajakan-ajakan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits yang diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila anak turun Adam dikaruniai anak, maka Allah Ta’ala menyertakan pada anak itu satu malaikat dan juga satu setan. Setan bertengger pada telingga hati manusia sebelah kiri dan malaikat bertengger pada telinga hati manusia sebelah kanan. Lalu keduanya selalu mengajak manusia tersebut”.
“Setan itu mempunyai tempat di hati anak turun Adam dan Malaikat juga mempunyai tempat”.
Kemudian Allah Ta’ala mengisikan pada ragangan manusia, watak yang condong kepada kesenangan-kesenangan dan memperoleh kelezatan-kelezatan bagaimanapun bentuknya, baik (halal) atau buruk (haram). Watak inilah yang disebut hawa nafsu yang selalu memalingkan manusia kepada berbagai kerusakan. Jadi, di dalam ragangan manusia terdapat tiga unsur yang selalu mengajak (satu diantaranya kita sendiri yang harus mengendalikannya, yaitu hawa nafsu –telah diterangkan dalam catatan sebelumnya--).
Selanjutnya, perlu kita tahu bahwa gerak-gerak hati itu adalah bekas-bekas yang timbul di dalam hati seseorang, yang mendorongnya dan mengajaknya untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan.
Bekas-bekas inilah yang disebut “khatir”, karena berubah-ubahnya hati. Semua khatir yang timbul di hati seseorang itu sebenarnya dari Allah Ta’ala. Hanya saja, khatir itu dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala di dalam hati pada permulaan. Khatir ini semacam ini disebut “Khatir” saja.
2. Khatir yang diadakan Allah Ta’ala sesuai dengan watak manusia, khatir ini dinamakan “hawa nafsu” dan digolongkan kepada nafsu tersebut.
3. Khatir yang diwujudkan Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan Malaikat Mulhim. Khatir ini dinamakan “Khatir Ilham” atau “Khatir Malakiy”, atau biasa juga kita sebut sebagai “Ilham” saja.
4. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan setan. Khatir ini disebut "Khatir syaithaniy” atau “waswasah”. Dinamakan demikian, sebab waswasah itu gerak hati yang datang dari setan tetapi sebenarnya khatir ini timbul sesudah adanya ajakan dari setan, sehingga seolah-olah khatir ini datang dari setan.
Sementara itu, khatir yang datang dari hawa nafsu selalu (cenderung) mengajak manusia kepada kejelekan demi mencegah kebaikan dan agar orang menyimpang.
Seperti itulah macam-macam gerak hati dan kehadiran Malaikat Mulhim dengan setan waswas dalam hati kita. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan-godaan setan, serta menguatkan iman kita kepada Allah Ta’ala, Rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, Kitab suci Al-qur’an, Hari Kiamat serta Qada’ dan Qadar-Nya.
Di antara para malaikat
yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an, haditsdan kitab-kitab. Nama (panggilan) berserta
tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
·
Jibril - Pemimpin para
malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya
kepada para nabi dan rasul.
·
Malaikat Maut - Para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi dua jenis
yaitu, pencabut dengan keras dan pencabut nyawa dengan lembut.[2]
·
Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah
empat menjadi delapan.[4]
·
Darda'il - Malaikat yang
mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulanRamadhan.[5]
·
Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/
menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang
silih berganti.[10][11]
·
Malaikat Qarin - Malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya,
bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.[12]
·
Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan
rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.[13]
·
As-Sijilli - Malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan Marut tentang makhluk yang pernah membuat kerusakan
dan pertumpahan darah dibumi.[17]
·
An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk
disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.[19]
·
Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya
dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.[19]
·
Malaikat berbadan api dan salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api
dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak
pernah berhenti berzikir.[19]
·
Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan
ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia
datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.[24]
·
Malaikat `Azab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim,
munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.[25]
·
Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung orang-orang
beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan
sekarat mereka akan memberikan dukungan.[27]
·
Pembeda haq dan bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang
benar dan salah kepada manusia dan jin.[28]
·
Penentram hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan
pendirian sang mukmin tersebut.[29]
·
Penjaga 7 pintu langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh
Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.[30]
·
Pemohon ampunan orang beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan
ampunan bagi kaum yang beriman.[32]
·
Pemohon ampunan manusia di bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah
dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.[33]
·
Pendengar bacaan Qur'an manusia - Para malaikat yang mendengarkan dan menelan
bacaan Qur'an ketika manusia salat.[35]
·
Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan
sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa
kehancuran.[36]
Nama Malaikat Maut
dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran
maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat
Maut.
Malaikat Jibril, walau
namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak
tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh
al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di
atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an,
yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al
Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar
dan Nakir disebut dalam Hadits.
COPY
ULASAN AKU.... NAMA NAMA MALAIKAT TERSEBUT ADALAH BUKAN INDIVIDU, TAPI SATU GOLONGAN, CONTOHNYA JIBRIL SATU GOLONGAN, MALAIKAT MAUT SATU GOLONGAN, MALAIKAT MIKAIL..... DLL
1 comment:
Hiii .... buat kamu yang suka BOLA, yuk mari gabung di fans__bett__ing ^_^
Komunitas sepak bola terbesar di indonesia :) 5.E.E.8.0.A.F.E | banyak kejutan menanti | fans | :)
Post a Comment